Media Informasi Kekinian
Indeks

Pemberdayaan Masyarakat Desa Taliwang NTB Melalui Suksesnya BUMDes dalam Mengolah FABA dari PLN

PT PLN Mendorong Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan dengan Mengolah FABA menjadi Bahan Baku Konstruksi

Melalui kolaborasi pengelolaan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang teruji sangat aman, efisien, dan sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan, PT PLN (Persero) mendorong keterlibatan masyarakat dalam mengelola lingkungan.

PLN melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukses Mandiri di kawasan Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membuat pengolahan FABA menjadi bahan baku konstruksi. PLN memberikan alat cetak paving block dan batako, serta memberikan pendampingan kepada BUMDes untuk bisa mengolah FABA menjadi bahan baku konstruksi.

Mengapresiasi langkah PLN, Kepala Desa Manemeng, Jayadi, mengungkapkan bahwa mesin cetak yang diberikan oleh PLN akan memungkinkan pengguna FABA PLTU menghasilkan bahan bangunan berkualitas tinggi dengan proses yang jauh lebih efisien dan efektif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Sumbawa Barat, Tajuddin, juga mengapresiasi langkah konsisten yang dilakukan oleh PLN dalam memanfaatkan FABA PLTU di wilayah Sumbawa Barat. Ia menilai, melalui bantuan mesin produksi ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi pedesaan khususnya di Desa Manemeng, sehingga BUMDes dapat bersinergi dengan UMKM sekitar.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB), Sudjarwo, menjelaskan bahwa langkah PLN memberikan pendampingan ini sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar sehingga PLN bisa menerapkan Creating Share Value (CSV).

Sebagai contoh, salah satu pemilik UMKM di wilayah Sumbawa, UMKM Sari Mandiri, pada tahun 2022 mampu menyerap FABA mencapai 297,4 ton per tahun atau jika dirata-rata per harinya memanfaatkan FABA sebanyak 0,8 ton.

Sudjarwo juga memberikan gambaran, harga pasir per dump truck dari Lombok mencapai Rp1,4 juta, dengan adanya FABA saat ini UMKM dapat menggunakan pasir lokal sebagai campuran FABA yang per dump truck harganya sebesar Rp400.000. Sehingga UMKM dapat mendapatkan manfaat ekonomis dan dapat mengalihkan modalnya untuk mengembangkan usahanya.

Melalui program kolaborasi dengan BUMDes Sukses Mandiri ini, Sudjarwo berharap pemanfaatan FABA yang diproduksi menjadi paving block dan batako akan semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru dan manfaat lain bagi masyarakat sekitar serta mengurangi ketergantungan produk impor bahan konstruksi bangunan.

Dengan bantuan mesin cetak paving block dan batako ini, PLN berharap BUMDes dapat lebih produktif, kas pendapatan BUMDes bertambah, dan banyak tercipta lapangan kerja. Sehingga, pembangunan yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan sesuai prinsip Sustainable Development Goals akan terwujud.

Temukan Artikel Viral kami di Google News