Mengantisipasi Kekeringan di Indonesia Akibat Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole
Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan pemerintah agar melakukan langkah antisipasi terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia sebagai imbas fenomena El Nino yang menguat dengan adanya “Indian Ocean Dipole” (IOD).
Modifikasi Cuaca sebagai Salah Satu Antisipasi Kekeringan
Fenomena El Nino dan ‘Indian Ocean Dipole’ harus diantisipasi betul. Muhaimin menyarankan pemerintah untuk gencar melakukan modifikasi cuaca, terutama di daerah yang memiliki potensi kekeringan paling parah. Menurut dia, pemerintah perlu tetap melakukan langkah antisipatif, meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino yang melanda Indonesia pada 2023 ini masih dikategorikan “moderate” (menengah).
Kekeringan Lahan Pertanian yang Berpengaruh pada Petani
Sekecil apa pun level fenomena El Nino dan “Indian Ocean Dipole” tetap akan berdampak pada kekeringan lahan. Jadi meskipun El Nino prediksinya akan terjadi di level moderat, antisipasinya tetap perlu dilakukan. Karena akan tetap berpengaruh pada kekeringan lahan pertanian. Kalau sampai suplai air kurang, tanah kering, maka yang ditakutkan akan banyak petani mengalami gagal panen.
Fenomena El Nino Terkuat di Indonesia pada Tahun 1982 dan 1997
Muhaimin mengingatkan fenomena El Nino terburuk di Indonesia pada tahun 1982 dan 1997 sehingga meski diprediksi El Nino tahun ini berlevel menengah, namun dikhawatirkan akan kembali menguat ke level paling parah. Kita ingatkan kekeringan panjang tahun 1997 tidak terulang, waktu itu banyak daerah defisit air karena fenomena itu.
BMKG: Fenomena El Nino-IOD Menuju Positif Picu Kekeringan di Indonesia
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya “Indian Ocean Dipole” (IOD) menuju positif dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau. Diprediksi pada semester 2 ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal, atau lebih kering dari kondisi normalnya. Oleh karena itu, antisipasi kekeringan perlu segera dilakukan.
Kesimpulan
Indonesia perlu mengantisipasi kekeringan yang dapat terjadi akibat fenomena El Nino dan “Indian Ocean Dipole” dengan melakukan modifikasi cuaca dan langkah antisipatif lainnya. Kekeringan lahan pertanian yang terjadi dapat berdampak pada petani dan mengakibatkan gagal panen. Meskipun diprediksi El Nino tahun ini berlevel menengah, antisipasi tetap perlu dilakukan. Kita tidak ingin kekeringan panjang tahun 1997 terulang kembali. Oleh karena itu, antisipasi kekeringan perlu segera dilakukan untuk menjaga ketersediaan air bagi masyarakat Indonesia.