Bantuan Perlengkapan Penanganan Karhutla untuk Provinsi Riau
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Letjen TNI Suharyanto telah menyerahkan bantuan delapan jenis perlengkapan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk Provinsi Riau. Perlengkapan tersebut terdiri dari pompa induk sebanyak 11 unit, pompa selang sebanyak 22 unit, pompa jinjing sebanyak 44 unit, selang berjumlah 231 unit, Nozel 88 unit, Y konektor 88 unit, perlengkapan alat perlindungan diri 220 paket, dan fleksibel tank berkapasitas 5.000 liter air sebanyak 11 unit.
Apel kesiapsiagaan secara rutin setiap minggu harus dilakukan oleh Satgas Karhutla Riau. Hal ini dikarenakan karhutla menjadi atensi langsung dari Presiden Jokowi sehingga perlu patroli secara rutin. Selain itu, Letjen TNI Suharyanto juga mengarahkan satgas untuk membiasakan memantau prediksi cuaca, titik-titik panas, dan tinggi muka air tanah gambut berdasarkan informasi dari BMKG, BRIN, KLHK, dan BRGM.
Langkah ketiga adalah mendeteksi dini dan menugaskan anggota Satgas karhutla untuk melakukan pengecekan lapangan di titik hotspot. Kemudian melakukan penanganan secara cepat dan tepat serta berupaya memadamkan api sedini mungkin agar tidak membesar dan meluas. Langkah keempat adalah melakukan patroli rutin dan mandiri secara terpadu serta sosialisasi kepada organisasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pemrov Riau telah menyiapkan anggaran rutin dan juga anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan lahan. Selain itu, upaya antisipasi karhutla juga dilakukan dengan pembasahan lahan gambut terutama di wilayah rawan kebakaran serta menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Pemprov Riau bersama forkopimda serta pihak-pihak yang terkait telah melaksanakan pemadaman disamping memiliki langkah-langkah penanganan untuk pengendalian karhutla yakni membentuk dan mengaktivasi posko Satgas karhutla. Posko Satgas karhutla dibentuk mulai dari tingkat provinsi, kabupaten hingga tingkat desa dan kelurahan khusus di daerah yang rawan bencana kebakaran hutan. Selain itu, penggunaan dashboard Lancang Kuning Polda Riau sangat membantu dalam rangka untuk melakukan mendeteksi terhadap titik hotspot.
Dalam menjaga keamanan Provinsi Riau dari bahaya karhutla, Satgas harus mengidentifikasi kebutuhan dan pastikan kesiapan personel, ketersediaan peralatan dan logistik operasi darat dan udara. Jika diperlukan, segera minta dukungan pemerintah pusat. Semua sumberdaya manusia dan sarana prasarana karhutla seperti alat berat (excavator) 12 unit, mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, sekat kanal, embung, menara pemantau api, dan lain-lain juga harus disiapkan serta memastikan sarana prasarana tersebut berfungsi dengan baik.
Apel kesiapsiagaan kebakaran dalam rangka mengantisipasi dan penanggulangan karhutla telah dilaksanakan di semua daerah kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Selain itu, Pemprov Riau tetap berupaya meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan TNI dan Polri, dunia usaha, tokoh masyarakat, adat, agama, akademisi, media massa, dan juga relawan.
BNPB waspadai musim kemarau pada Juli hingga Agustus 2023 dan petugas padamkan karhutla 26 hektare di Barito Selatan menjadi contoh pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Oleh karena itu, Satgas Karhutla Riau harus terus melakukan apel kesiapsiagaan secara rutin setiap minggu dan terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.