Sistem Pertukaran Informasi Global (GIES) yang dikembangkan oleh FAO kemungkinan besar akan dioperasikan pada pertemuan ke-4 Para Pihak PSMA di Bali. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Perjanjian Tindakan Negara Pelabuhan (PSMA) sekaligus Ketua Tim Perikanan Global dan Regional FAO, Matthew Camilleri. GIES adalah alat teknologi informasi yang dibuat untuk berbagi informasi mengenai kebijakan negara-negara pelabuhan dan kebutuhan pengembangan kapasitas negara-negara berkembang dalam memerangi aksi IUU Fishing.
Dalam perjanjian tersebut, para pihak diharuskan berbagi informasi tentang hasil pemeriksaan penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU Fishing). Setiap pemeriksaan yang dilakukan di setiap pelabuhan di seluruh dunia akan diunggah ke dalam sistem tersebut dan akan dibagikan secara global, termasuk tindakan apa pun yang mereka lakukan.
PSMA adalah perjanjian internasional antara negara-negara pelabuhan yang bertujuan untuk mencegah, menangkal, dan memberantas aksi IUU Fishing. Perjanjian ini secara khusus bertujuan menghentikan kapal-kapal yang melakukan IUU Fishing mengakses pelabuhan, sehingga menghalangi hasil tangkapan ikan tersebut memasuki pasar.
Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ke-4 PSMA tahun ini. Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu pada Senin secara resmi membuka pertemuan tersebut yang akan berlangsung pada 8-12 Mei di Bali. Lebih dari 200 delegasi dari perwakilan organisasi antar-pemerintah dan non-pemerintah dari seluruh dunia hadir dalam pertemuan yang digelar dua tahun sekali itu. Sejauh ini, PSMA telah diikuti oleh 75 pihak, termasuk Uni Eropa dan seluruh anggotanya.
Dukungan untuk pengembangan PSMA GIES telah diberikan oleh Pemerintah Islandia dan Uni Eropa. Pertemuan ke-3 PSMA yang diselenggarakan Uni Eropa pada awal 2021 memberikan lampu hijau untuk membawa GIES dari fase prototipe awal ke fase percontohan. Diharapkan dengan adanya GIES ini, aksi IUU Fishing dapat ditekan dan hasil tangkapan ikan yang berasal dari praktik ilegal dapat dicegah masuk ke pasar.